Pengorbanan Penuh Renungan Keluarga Allah Kamis, 08 September 2016
BACAAN HARI INI 2 Korintus 11:7-33
RHEMA HARI INI
2 Korintus 11:23 Apakah mereka pelayan Kristus? —aku berkata seperti orang gila— aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa pengorbanan adalah suatu gambaran yang indah. Gagasan yang menawan hati. Namun, tunggu sampai kita harus mengorbankan sesuatu yang penting bagi kita. Tunggu sampai kita melalui satu pengorbanan ke pengorbanan besar lainnya. Kita pun, ketika memulai pelayanan, mengawalinya dengan tekad yang berkobar-kobar. Kita ingin melayani karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyenangkan hati-Nya. Saat itu rasanya kita siap untuk mengorbankan apa pun juga. Waktu, tenaga, biaya, kenyamanan, kepentingan dan mungkin juga perasaan atau ego. Namun, seberapa banyak dari kita, yang ketika sampai di suatu titik, merasa bahwa pengorbanan yang kita lakukan sudah terlalu banyak? Rasanya kita mulai merugi. Kita menjadi semakin lelah dengan semua pengorbanan kita. Kemudian tanpa kita sadari, kita mulai tawar-menawar dengan Tuhan. Kita mencoba untuk menegosiasikan apa yang rela kita korbankan dan tidak.
Rasul Paulus, di suatu titik dalam pelayanannya, setelah melakukan begitu banyak pengorbanan, setelah melayani dengan segenap hatinya, ia masih juga harus menghadapi penghakiman dari kalangan jemaat Korintus. Kredibilitasnya sebagai seorang rasul dan pengajar dipertanyakan, bahkan dibanding-bandingkan dengan beberapa tokoh pengajar palsu di masa itu. Namun semua itu tidak membuatnya mundur. Dalam pembelaan dirinya, ketika ia mengingatkan para penuduhnya akan apa saja yang telah ia korbankan demi melayani Tuhan dan jiwa-jiwa, sebenarnya Paulus sedang menyadarkan jemaat Korintus. Ia tetap setia membimbing jemaat yang telah menuduhnya itu kembali ke jalan Tuhan. Paulus tidak setengah-setengah dalam melayani. Semua ia korbankan, bahkan egonya yang terluka. Tidak heran jika Tuhan begitu mengurapinya dan melalui pelayanannyalah injil tersebar ke seluruh ujung bumi.
Ketika semua pengorbanan yang kita lakukan seolah menguras diri kita, apakah yang akan kita lakukan? Apakah kita akan terus berkorban dan setia dalam pelayanan kita seperti Paulus, atau berhenti di tengah jalan? (MV.L)
RENUNGAN
Saudara Terkasih, kerelaan kita untuk BERKORBAN, membuat kita dipilh dan dipakai Tuhan dalam RENCANA-NYA YANG BESAR.
APLIKASI
Menurut Anda, apakah pengorbanan itu?
Mengapa kita harus berkorban, terlebih lagi untuk Tuhan?
Maukah Anda berkorban bagi Tuhan? Apa saja yang dapat Anda lakukan untuk-Nya?
DOA UNTUK HARI INI
"Ampuni kami, ya, Tuhan, apabila kesetiaan kami mengendur dan kami mulai mempertimbangkan untung ruginya dalam melayani-Mu. Berikan kami hati yang rela berkorban terlebih lagi untuk-Mu. Agar kami pun dapat membalas pengorbanan besar-Mu di atas kayu salib. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin."
BACAAN ALKITAB SETAHUN Keluaran 13-15
Anda diberkati melalui renungan ini? Mari bagikan renungan hari ini via:
Sutan syahrir 88 Widuran Solo, 57129, Surakarta, Indonesia